𝗕𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗭𝗶𝗻𝗮 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗥𝗶𝗯𝗮, 𝗜𝗻𝗶𝗹𝗮𝗵 𝗗𝗼𝘀𝗮 𝗕𝗲𝘀𝗮𝗿 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗧𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗔𝗸𝗮𝗻 𝗗𝗶𝗮𝗺𝗽𝘂𝗻𝗶 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵 𝗠𝗲𝗻𝘂𝗿𝘂𝘁 𝗔𝗹𝗺.𝗦𝘆𝗲𝗸𝗵 𝗔𝗹𝗶 𝗝𝗮𝗯𝗲𝗿

 




PORTAL JEMBER - Zina adalah perbuatan dosa yang masuk dalam kategori dosa besar, bahkan dalam Al-Quran Allah SWT tidak menyebutkan 'jangan berzina' akan tetapi 'jangan mendekati zina'. Mendekati zina saja sudah berdosa, apalagi sampai melakukannya.

"Karena orang berzina tidak akan mungkin begitu saja langsung jatuh kepada zina, pasti ada proses awal yang membuat hati kita cederung kepada zina, pandangan mata, telinga mendengar, lidah berbicara," tutur almarhum Syekh Ali Jaber.

Walaupun pada awalnya baik laki-laki maupun perempuan tersebut, tidak ada niatan untuk berbuat zina akan tetapi jika diteruskan bisa berpotensi besar menjadi perzinahan.

"Wanita, ada hubungan keluarga maupun tidak ada hubungan keluarga belum dihalalkan melalui akad nikah, ijab kabul, berarti hubungan mereka itu zina," kata almarhum Syekh Ali.

Jangankan berzina sampai pada tahap melakukan hubungan intim, memandangi sesuatu yang haram saja kata Nabi SAW sudah termasuk dalam zina mata. Selain zina, ada dosa besar lainnya yaitu riba.

Secara mudahnya riba adalah bunga yang ditetapkan saat peminjaman uang. Akan tetapi, baik zina maupun riba yang tergolong dosa besar ini tetap dapat diampuni oleh Allah SWT dengan syarat sungguh-sungguh bertaubat.

Akan tetapi ada satu jenis dosa yang tidak akan pernah diampuni oleh Allah SWT, bahkan Allah tidak akan menyelamatkan atau memberi hidayah kepada orang yang melakukan perbuatan ini.

Dilansir PORTAL JEMBER dari sebuah video di kanal YouTube 'Al-Fazza Media' yang diunggah pada 16 Maret 2021 inilah penjelasan lengkap dari almarhum Syekh Ali Jaber.

"Semua orang dapat diampuni oleh Allah dosanya, apapun dosa kita, dosa zina, dosa riba, dosa sihir, sering bolak-balik ke tukang dukun, semua apapun perilaku kita dengan syarat taubat. Kalau taubat pasti diampuni Allah SWT," tutur almarhum Syekh Ali Jaber.

"Tapi ada satu, satu orang yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT bahkan tidak akan diselamatkan dari perilaku itu, sangat bahaya. Siapa? Yang terang-terangan menceritakan perzinahan, atau kebanggaan terhadap kemaksiatannya kepada Allah SWT," tambahnya.

"Sekarang naudzubillah, semestinya kalau kita sebagai manusia jatuh ke dalam perbuatan maksiat, apapun maksiat itu seharusnya kita berusaha menyembunyikan, rahasiakan," tutur almarhum Syekh Ali.

Mengapa disembunyikan? Jelas alasannya adalah malu kepada Allah SWT, dan malu kepada orang lain kalau sampai mereka mengetahui perbuatan maksiat yang telah dilakukan.

Almarhum Syekh Ali Jaber pernah mengatakan, bahwa perilaku yang demikian bisa mendatangkan kemurkaan Allah, bahkan bisa menghadirkan azab 



yang tidak mendapat ampunan di sisi Allah SWT.

"Semua orang-orang diselamatkan oleh Allah, diberikan afiat dari perilaku maksiat dan dosa, kalau ada tanda keseriusan taubat pasti diampuni Allah, dan kembali kepada jalur yang benar," tutur almarhum Syekh Ali.

"Kecuali kata Rasulullah, orang-orang yang suka membuka aib dosanya, menceritakan ke banyak orang lain, bahkan dia shot kepada sosial media terhadap perilaku maksiat dan dosa sehari-harinya,"

"Inilah mereka yang dijamin tidak selamat, dan dijamin tidak diampuni bahkan dijamin tidak akan diterima dan diberikan kemudahan agar dia sadar dan kembali taubat kepada Allah SWT. Hati-hati, apalagi kalau beredarkan beritanya, menyebarkan berita, tergantung menyakiti orang lain." pungkasnya.**

Deskripsi-Gambar
LihatTutupKomentar